Versi Si jelek yang nascis

Dulu anggapan jeng tentang memasak adalah hal yang paling mengerikan, yang paling jeng benci kalau udah selesai masak biasanya dari baju yang bau dengan aroma yang ga karuan, entah bau bumbu,bau asap,bau ikan sampai bau kemenyan semua nya campur aduk. Bisa sieh kalau masak air putih, goreng telor ceplok, atau masak mie, uhhhhhhhhhh itu lah keahlian jeng, nah kalau udah masak yang rada aneh, apalagi pake bumbu yang aneh gitu, entah namanya yang rada membingung kan atau aroma nya lah yang kada bikin bingung, pokoknya I HATE deh, bahkan waktu jeng masih gadis dulu, bisa di hitung pake jari tangan tangan aja ga pakai jari kaki lho jeng masak dihome. Pernah suatu kejadian waktu jeng masih gadis yang cantik, jeng di minta tolongin ma tante di rumah untuk ambili jahe, eh yang jeng ambil malah kencur karena bentuk nya sama gitu, tapi yang ngebedai bau ajah, tanteh sieh cuma senyum ajah ketika jeng ambilin kancur itu, mungkin marah juga percuma, pasti ga jeng dengar, atau jawaban simple, ke

Baru ajah nie nonton film romantic drama suck seed yang flim nya diambil dari hasil downloadtan teman dekat, asyik juga sieh dapat flim yang tinggal di tonton tanpa harus menunggu kapan selesai downlondtan yang ga sebentar menyelesaikan nya tapi memerlukan pengorbanan yang luar biasa. Succk seed adalah film romantic drama-nya punya thailand, ga kalah lho dari buatan korea gitue walau judulnya agak sedikit porno gitu, Suck seed sendiri menceritakan tentang dua sahabat yang dimulai dari kecil yang bernama Ped dan Ia bersahabat dengan Koong , masa kecil mereka begitu menyasikan seperti anak2 kecil biasanya, tapi dua sahabat ini kebetulan suka sekali dengan alat musik Gitar. nah diwaktu kecil ped mencintai seorang gadis yang bernanma Ern,awal mula sieh saat pertunjukan menyanyi di depan kelas Ern membantu, namun ped tidak terlalu mengetrti nyanyian tersebut, disaat pulang dari sekolah Ern memberikan kaset yang dinyanyikan di depan kelas yang sangat keras oleh ped nyanyian nya !need u,

Hidup ini penuh ber negosiasi dengan diri kita, yang kadang tak sependapat dengan hati, dengan badan, dengan pikiran, dengan bathin semua nya di lalui dengan ber negosiasi. Hidup memang harus harus kita jalani, tanpa bisa berpikir untuk menjalani seperti apa besok hari, kertas kecil yang biasa menemani ku yang tau apa yang harus ku kerjakan besok, namun semuanya disaat dijalani akan ada negosiasi, bagaimana hendak membuat kerjaan menjadi baik. Apa pun itu , semoga akan membuat kita tau makna Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita berjuang tak henti untuk meneruskan hidup? Untuk apa kita untuk merubah semuanya menjadi sempurna?   Tentunya untuk apa kita seperti ini? Jawabanya relatif dari pemikiran kita, namun yang pasti semua penuh dengan negosiasi. B y. J   e   n g   A   t   h   u   s