Hari ini Aku bahagia bisa bertemu sang pujaan hati, tak biasanya mas aman mengajak bertemu ,aku memakai baju seperti biasa, dengan baju panjang, rok dan tak ketinggalan jilbab, yang alhamdulilah sudah hamper 1 tahun aku memakai jilbab ini.
Kami pun akhirnya bertemu, baru kali ini aku merasakan bagaimana menghadapi sebuah ikatan yang lebih serius, dengan lelaki yang sederhana, mas aman pun langsung menanyakan, De halimah apakah udah siap menjadi ibu dari anak mas aman yang nanti ade lahirkan dari rahim ade? Pertamyaan itu seolah membuat aku tersentak, seolah aliran darah ku berhenti hingga menjadi boom waktu, aku hanya mampu bungkam, sungguh tak pernah ku menyaka seorang yang selama ini ku impikan tuk menjadi imam dalam keluarga kecilku, mengucapakan langsung kepada ku, ade halimah ko diam??? Apa mas aman salh ngomong?? Atau….??? Beribu Tanya singgah di benak aman, melihat ekpresi pujaan hatinya, terdiam seakan tak percaya apa yang barusan dia katakana.
em.mm.m mas aman barusan ngomong??? ga salah kan? Pertanyaan halimah seakan menyakin kan dirinya, iya de halimah,, mas aman kan tau selama ini ade menunggu mas aman mengatakan ini, mas aman sudah siap?? Iya de, mas siap, mas sudah tak sanggup tuk menyinpan ini sendiri, ade halimah, mau menjadi istri mas?? Dengan kemantapan hati halimah, iya mas, ade bersedia menjadi istri mas.
walau sebenarnya halimah masih trauma menjalani pernikahan ini, halimah trauma kejadian yang lalu akan terulang kembali, disaat pernikahan di depan mata, dengan kemantapan hati halimah dan kekasih nya dulu mengakhir hubungan hanya karena kami sadar tak ada cinta dihati, memang awal-awal hubungan kami mencintai namun setelah dijalani banyak ketidak cocokan terjadi yang,hal kami lakukan hanya berpoyah-poyah, halimah takut semua akan terulang lagi, kecewa lagi…….. yang paling menyiksa bathin, harus memalukan keluarga lagi.
Namun halimah sadar tak selama nya tenggelam dalam masa lalu yang membuat senyum Halimah hingga akhirnya ade bertemu mas aman,( halimah sambil menetetes air mata) mas aman menyakinkan ade dengan sepenuh hati.
walau sebenarnya mas aman hanya seorang guru mengaji dikampung dengan kehidupan pas-pas serta kesedeharnaan, entah kenapa aku merasakn damai, serta itu semua menyadarkan aku dari kehidupan gramorku penuh dengan poya-poya bahkan bebas melakukan apapun dengan lawan jenis, sungguh hina hidupku ini, bagi debu dimuka bumi ini.
hanya membuat penyakit serta tak berguna, syukurlah mas aman menerima semua kekurangan ku, malah mas aman mengajarkan bagi mana cara shalaat yang benar, masya allah, orang tua ku sendiri tak pernah mengajarkan aku shalat, tapi mas aman dengan tulus membimbing ku dengan ketulusan nya, hingga akhirnya aku merasakan getar yang lain.
sungguh perikahan ini suatu berkah walau nanti nya aku tak kan bisa hidup semewah dulu, aku siap hidup apa adnya namun rasa damai yang kurasa di setiap hariku. Hingga di hari pernikahan ku, sungguh hikmat walau tak semegah acara perkawinan kakak ku. Namun sekali lagi aku bahagia dengan pernikahan ku, setelah akad nikah dibacakan, ku bersalaman dengan mas aman, dengan dciuman dikenang serta ciuman itu pertama kali dia lakukan, disaat aku menajdi istri dunia serta akhirnya karena waktu pacar mas aman tak pernah sama sekali menyentuh kulit ku, pernikahan ku berjalan dengan sederhana.
Setelah pernikahan hari – hari ku lalui dengan canda tawa , pernah suatu kali kami tak punya apa-apa untuk dimakan hanya air minum yang ada diteko, orang tua memang sering ingin membatu member uang atau makanan tapi mas aman selalu melarang ku untuk menerima, karena kata mas aman, biarlah kita apa adanya lagian tidak baik selalu bergantung dengan orang tua, ade halimah kan sekarang menjadi tanggungan mas sekarang, jadi tolong hargai mas aman.
aku membangun kan suami ku sebelum shalat subuh, mas bangun, ada apa wahai bidadariku, inikan belum menjelang shalat subuh, mas mau akan menemani ade meminum segelas air, mas aman tersenyum dan mengikuti halimah kedapur, halimah mengambil dua gelas yang terisi air, mas ini air, iya mas masih ingat ga niat puasa…., ade lupa nieh bacaan nya, aman tersenyum seakan terrenyuh akan pengertian istrinya serta keadaan yang sam sekali ak ada makanan, aman pun membaca niat nya serta halimah pun mengiri, setelah meminum air aman memeluk erat isrtri nya, terima kasih bidadariku, maaaf mas suadah membuat ade seperti ini, mas semuanya sudah halimah jalani dengan ikhlas, ade bahagia dengan kehidupan seperti, setelah aku menajdi istri mas, apapun itu lika liku hidup ade siap hadapi
aku lera kehidupan mewah ku hanya mengharap ridho darinya, serta mendapat ridho dari suami ku, lalu ku cubit pipi mas aman, kami tertawa seakn hidup kami sepurnya.. kuhanya yakini tuhan pasti memberikan terbaik buat umat yang disayangi nya.
aku yakin mas aman adalah malaikat yang diciptakan untuk menemani hingga akhir hidup ku nanti, sekarang hidup kami lebih sempurna dengan kelahiran putra pertama kami yang kami beri nama najwa rezeki ramadhan yang lahir dibulan ramadhan, subhanallah. Ya allah, hamba mu ini yakin apa pun jalan yang kau berikan selalu penuh dengan kejutan, kehidupan kami pun lebih baik karena mas aman di terima menjadi dosen salah satu universitas, ternyata dulu mas mas aman anak yang berpendidikan namun demi mencari jati diri, mas aman pindah kekampung ku untuk menjadi guru mengaji.
By.
J e n g A t h u s
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar disini