Jeng mendapatkan kucing yang manis ini dengan tidak sengaja, disela2 sibuk dengan seabrek aktifitas di tempat kerja, kantor dihebohkan dengan suara kucing mungil, yang berkeliaran di dalam kantor, entah dari mana tuh kucing, mungkin orang sekitar dengan sengaja membuang anak kucing didepan kantor, dengan penasaran jeng mencari suara yang membuat jeng sedikit terganggu dengan konsentrasi berkerja.
akhirnya jeng menemukan kucing mungil disela2 pintu mau masuk kantor, jeng terpaku dengan muka manisnya, jeng usap dengan lembut bulu halus nya, dengan sekajap kucing mungil langsung diam, dia menatap jeng seakan ingin menilai kepribadi an jeng, konon katanya setiap hewan punya naluri menerka kepribadian seseorang, mereka akan diam bila mereka merasa tak terancam ( berarti orang tersebut berjiwa penyayang ) atau malah sebaliknya mereka akan membuat perlawan bila merasa dalam ketidak nyaman dengan orang di dekat nya ( berarti orang tersebut tidak terlalu perduli dengan keadaan sekitar ).
kasian juga sieh melihat kucing malang, akhirnya terbesit di dalam benak jeng untuk membawa pulang kerumah namun jeng hapus segera pemikiran itu karena suami jeng tidak suka dengan yang namanya bintang apalagi yang namanya kucing , setelah si kucing tersebut tertidur dengan pulas, tanpa perduli dia keluar keluar kantor, xixixixiiii lucu juga tuh kucing, tapi sebelum dia keluar kantor, dia memaling wajah nya, seakan ada yang ada inginn dia ungkap ( yah mungkin mau mengucapakan say good bey kali ma jeng xixixixiiiii).
Jam kerja dah kelar berarti waktu nya pulang kerumah idaman, dah kangen jeng ma kamar jeng, pokoknya dalam benak jeng, mau tidur karena hari ini cukup lumayan melelahkan. Sambil menunggu jemputan, jeng asyik mainin hp kesayangan dimuka kantor sambil melihat kendaraan lalu lalang, namun alangkah kanget nya jeng si kucing manis itu berada di dekat kaki jeng, dia mengeluar kan suara, meongggg, meong, menggo, jeng pun senyum melihat tingkah nya yang rada aneh, kami berdua bercanda ria.
jeng memang sangat menyukai binatang apa lagi kucing, tak lama jemputan jeng datang,
Dengan sambutan senyum, serta sapaan mesra dari suami jeng, jeng pun meninggal kucing tersebut sendiri namun dia pun menatap serta ikut berjalan tepat di belakang ku menuju ke kendaraan.
Hei beib, itu kucing siapa, ko muka manis banget,, (beib panggilan sayang suami untuk jeng)
Tau tuh, dari tapi pagi nongol dikantor, eh sekarang nongol lagi, ( dengan senyuman)
Kita bawa pulang ajah yuk, kucingnya bersih juga manis pula,
Kamu kan sayang ga suka ma kucing, nanti malah membuat sayang kenapa2 lagi
Ga ah bawa pulang aja beib, kasian tuh dibiarin sendirian disini
Dengan nada memelas si kucing tersebut meong, meong, meong, meong sambil menatap jeng lalu suami jeng, seakan mau meyakinkan suami bawa segera pulang aku xixixiiiiiiii
Bawa pulang ajah deh beib, kasian juga liat nya
Baik lah Kalau itu maunya sayang, lagi pula dari tadi memang mau bawa nie kucing manis, tapi ingat sayang kan ga suka ma kucing....
ya udah bawa aja kucingnya lagian mukanya imut kaya kamu beib... (sambil cengar-cengir)
ihhhhhh masa aku disamain ma kucing siehhhh sayang.......
Jeng pun mengangkat kucing tersebut dan menuju pulang, namun aneh nya di sepanjang perjalanan, kucing nya Cuma diam seakan dia tau mau kerumah baru nya, kami berdiskusi dinama kan yang cocok untuk si kucing, hingga tersimpulkan satu nama yaitu happy, makna nya sieh simple ajah, semoga si haapy membawa kebahagiaan bila orang ada dikdekat nya, itulah awalnya pertemuan ku dengan happy pembawa kebahagian an.
Sekitar satu minggu happy mencoba adaptasi dirumah kami, jeng sediakan tempat tidur tapi anenya dia selalu tidur ditempat pertama kali jeng tidur kan yaitu tepat di pojok meja kerja suami jeng, tapi sudah lah mungkin dia merasa nyaman di tempat itu.
Fotonya gokil kan
happy juga termasuk kucing pintar dia selalu buang hajat di kamar mandi di dekat lubang pembuang air karena dia tak bisa kehalaman rumah karena jeng dan suami bila pagi sudah berangkat kerja hingga sore hari hanya jeng menampakan batang hidung, mungkin si happy tau diri jadi selalu melihat kan sifat baiknya terhadap jeng.
Happy selalu menunggu di depan pintu bila jeng sudah mau pulang, seakan dia tau bahwa jeng yang datang, seperti biasa aku langsung menghempaskan tubuh mungil ini ketempat tidur, dan happy menyusul di dekat ku, seakan tau aku lelah dia kadang bermain2 dengan menggigit tangan ku, lucu juga.
Hingga suatu pagi, aku dah benar2 telat kerja karena agak kesiangan bangun pagi, aku dan suami pun tak sempat sarapan pagi, begitu juga dengan makanan happy sama sekali tidak sempat menyediakan, karena happy lagi asyik tidu r dimuka tv. Kami pun tergegesa menuju kantor, happy pu mengantar kami sampai muka pintu.
namun apa yang ku dapati setelah aku pulang, happy tertidur pulas di pojok meja, tanpa menyambutku di depan pintu, aneh sieh tapi aku baru sadar happy tak ada makan sama sekali, setelah ganti baju.
aku belai bulu halusnya, happy langsung terbangun lalu dia mengeon, meong,meong, meong, meong degan segera berdiri menjiliti tanganku, aku langsung bergesa2 menyiap kan makan nya, dan akhirnya happy mulai lagi memberi kesenangan dalam kelelahan, namun kejadian itu terulang beberapa kali, dan beberapa kali jeng mendapati hidup tanpa semangat.
Hingga suatu hari jeng harus menginap di rumah mertua, itu berarrti happy harus ditinggal dirumah, jeng sieh ga tega harus mengurung happy di dalam rumah, mau makan apa dia nanti, maklum happy itu adalah kucing rumahan, semenjak dia dibawa kerumah sampai sekarang mungkin baru dua kali keluar rumah, itu pun hanya ikut jeng menyapu dihlaaman, selebinya dia menghabiskan waktu di depan tv, tempat happy besantai ria sambil gigit bantal kesayangan nya, sebuah bantal love kecil aja sieh,.
suami pun mengusulkan untuk happy ditaruh diluar ajah biar dia car makn sendiri, berasa gak tega membiarkan happy kedinginan diluar rumah, lain mana mau happy berkotor ria hanya untuk sesuap makanan.
ternyata dugaan ku salah hampir lima hari aku tinggal kan aku mendapati happy dengan badan yang agak kurusan, dengan badan yang tetap masih sempurna ditambah lagi dia berteman tetangga yang cukup lumayan besar . ternyata selama lima hari ini jeng tinggalkan dia makan tidur di rumah tetangga, kata tetangga sieh kucing nya pinter banget, malah si happy disayang baget ma anak tetangga.
Hari hari berlalu kini bila kami ingin bekerja si happy ikut juga keluar menuju rumah tetangga, awalnya sieh jeng suka ajah karena happy punya teman, tapi semakin hari semakin sering kerumah tetangga, hingga nyampei lupa pulang kerumah.
tak ada lagi sambutan dia dimuka pintu, secara aku tak bisa seperti tetangga lain, yang berpropersi sebagai ibu rumah tangga, suami juga kadang jarang keluar rumah, kalau pun pulang biasanya langsung istiraht, dan kami paling jarang ada dirumah.
Di pikir2 happy kucing yang malang sieh, mungkin dia kesepian disaat kami tak ada dirumah, kami kadang sampai lupa memberi jatah makan ya dari pagi sampai sore, akhir nya happy menentukan jalan hidup nya yaitu hijrah kerumah tetangga dan hingga saat ini tak pernah menampakan batang hidung ke rumah jeng,
Jeng sieh tak harus memaksa happy tuk tetap tinggal di rumah mungil kami, karena jengk sadari jeng tidak bisa memberi perhatian seperti tetangga jengk, itu pilihan happy, walaupun hanya seekor kucing, jeng yakini semua bisa memilih hidupnya lebih baik dan itu yang di pilih happy, walau kenyataan nya sangat terpukul, namun ada hikmah atas hijra nya happy.... so bagi kalian yang punya peliharaan atau apapun itu
"hargai segala sesuatu yang kita miliki sekecil apa pun itu ,semua perlu kasih sayang yang tulus bukan sekedar hanya ingin memiliki lalu memajangnya namun bagaimana caranya membahagia kan yang kita miliki, biar tak hilang dengan sia2 "
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar disini