Kesalahan terbesar adalah bahwa kau tak mungkin mencintai ku dengan cinta tulus mu. terlalu banyak dusta yang kau sembunyi kan dari aku, aku bahagia bisa mendengar kejujuran mu untuk ku, namun aku syok mendengar pengakuan mu, aku kira kau mencintai ku saat dulu kita bersama menjalin kasih, ternyata tidak!!!!!!.
ternyata waktu itu kau bersama nya merajut asmara sedang kan aku menunggu mu untuk tau alasan, kenapa kau menjauh dariku???? kenapa kau tak pernah memberi ku kabar??? dan bodohnya aku baru tau sekarang, alasan kenapa kau menjauh dari ku, beribu tanya kenapa kau begitu saja meninggalku, selalu menemani dalam beberapa waktu saat mulai menjauh Namun semua nya tlah terjawab, ternyata kau tak sebaik ku kira.
waktu berjalan tanpa dapat ku menahan, aku merasakan begitu sakit karena kau telah terang2an meninggalkan ku, hanya untuk hidup bersama nya, entah dosa apa yang telah aku perbuat hingga akhirnya dalam keterpurukan ini, aku berusaha bangkit dengan sisa semangat hidup yang ada.
hingga suatu hari kau datang padaku, menjelaskan semua yang tlah terjadi, aku hanya diam pada saat itu, entah kenapa aku seakan membiarkan dirimu menggangu pikiran ku yang tlah berusaha melupakan mu dari hidup ku, kata maaf terlontar di mulut mu, jawab ku simple aku memaafkan mu sudah sejak lama, percuma sakit ini di peliharan, itu hanya membuatku selalu dalam keterpurakan ku, pertemuan itu berakhir dengan air mata, aku tak dapat membendung semua rasa ku ini karena aku tak bisa untuk menerima mu lagi untuk menjadi bagian hidup ku untuk saat ini, terlalu dini memutuskan kembali padamu, setelah apa yang kau buat ( aku trauma mendalam ).
pertemuan itu, seakan berlanjut kepertemuan lainya, kau selalu memberi alasan yang tepat kenapa kau ingin bertemu dengan ku, aku hanya bersifat biasa, namun anehnya aku tak pernah bisa menolak permintaanmu. aku seakan tak berdaya, kau memberi kan sesuatu dulu saat kita bersama, kau kembalikan senyumku yang sempat hilang sejak kau tinggalkan dulu, lambat laun aku mulai luluh dengan perjuang mu ( terlepas dari trauma yang kau tanaman di hati ini ).
hingga pada akhirnya kau mengutarakan isi hatimu ( untuk kesekian kalinya ), untuk saat itu aku luluh dengan semua kharisma mu yang dari dulu kenapa aku mencintai mu karena itulah kenyataan nya yang kurasa, semua nya tlah berubah, aku yakin kau tlah mengambil hikmah dari perpisahan yang dulu , kau sendiri yang mehancurkan nya namun aneh aku tak merasakan apa-apa saat itu, semua terasa biasa, tak ada senyum, tak ada kegembiraan ( ibarat malam ditemani bulan namun tanpa bintang ).
Tak banyak harapan yang aku harap saat kita menjadi satu, hanya sedikit mimpi yang bisa ku sisipkan dalam tidur ku untuk mu, aku tak pernah memanjakan hatiku tuk membiasa kan bersama mu, semua aku jalani dengan secara wajar sewajarnya, walau kadang terbesit di hati ini aku tak mampu harus bersama mu lagi karena kusadari walau kita satu tetapi terlalu banyak penghalang yang harus kita jalani. Aku hanya bisa berharap sesekali bertemu kau, walau kadang pertemuan itu penuh dengan resiko.
Setiap keputusan pasti penuh dengan resiko, aku tau resiko yang ku jalani,aku memang salah harus menerima mu lagi kehidupan ku dengan memberi pilihan yang begitu menyakitkan bagimu namun kau tetap terima dengan kenyataan yang ada, hanya saat ini aku pesimis bisa membahagiakan mu, dengan keadaan seperti ini.
walau kau tak pernah menuntut ku tuk saat ini namun aku tak tau yang akan terjadi nanti, saat aku menyadari kau bagian dari hidupku, tak mampu rasanya harus membagi perasaan ini, tapi inilah kehidupan yang ku hendaki, mau tidak mau aku akan jalani dan sekarang aku yang merasakan bimbang karena aku mencintai mu namun aku mencitai dia juga yang beberapa waktu menemani ku disaat kau meninggalkan ku dulu, namun kau tetap disampingku hingga saat ini menemani ku serta membiarku membagi cinta ini.
walau kau tak pernah menuntut ku tuk saat ini namun aku tak tau yang akan terjadi nanti, saat aku menyadari kau bagian dari hidupku, tak mampu rasanya harus membagi perasaan ini, tapi inilah kehidupan yang ku hendaki, mau tidak mau aku akan jalani dan sekarang aku yang merasakan bimbang karena aku mencintai mu namun aku mencitai dia juga yang beberapa waktu menemani ku disaat kau meninggalkan ku dulu, namun kau tetap disampingku hingga saat ini menemani ku serta membiarku membagi cinta ini.
yakin lah ini bukan karma untuk mu kasih, hanya saja kadang cinta sejati selalu mendapati cobaan tuk mencapai ke cinta sejati, walau kadang aku berpikir kau tak mampu jalani tapi hingga saat ini kau tetap bertahan, aku tak tau dalam pikiranmu.
jangan jadikan cerita kita ini, permintaan maaf mu karena mencampakan ku dulu, aku hanya berharap kau bertahan hanya untuk mendapat kan hati ku seutuhnya tapiiiiiiiiii semua perlu waktu dan aku tak tau siapa yang nanti ku pilih, ternyata amat sulit bagiku memilih mu dan dia.
jangan jadikan cerita kita ini, permintaan maaf mu karena mencampakan ku dulu, aku hanya berharap kau bertahan hanya untuk mendapat kan hati ku seutuhnya tapiiiiiiiiii semua perlu waktu dan aku tak tau siapa yang nanti ku pilih, ternyata amat sulit bagiku memilih mu dan dia.
THE END
By.
J e n g A t h u s
cerita ini jeng tulis dari cerita teman jeng yang curhat ke jeng, ceritanya rumit sieh, tapi jeng sieh menyaran kan untuk memilih karena mencintai dua hati itu sangat menyakitkan, walau kadang bahagi tapi takan bertahan lama, memilih adalah jalan yang terbaik, membiarkan hati di lema untuk menjalani dua hati kan akan menyakitkan kita juga, jadi buat kalian yang mungkin saat ini lagi bimbang dengan dua pilih, jeng sarankan sieh, angkat bicara, untuk menyakinkan hatikan kalian sebenarnya mencintai siapa, walau pada kenyataan tak semudah disebutkan, jeng yakin ko, kalian semua bisa, tuk memilih apa yang seharusnya kalian miliki dan mendapatkan senyum kalian yang sempat hilang karena dilema memilih dua hati.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar disini