Sebagai orang yang tak mau berkomitmen, menikah adalah hal yang paling mengerikan dalam hidup, dulu mungkin saya seperti kalian tak pernah berani menghadapi yang namanya menikah, apalagi sebagai seorang wanita yang terbiasa dengan kemanjaan dalam keluarga.
tak bisa melakukan urusan dapur, semua pekerjaan rumah diserahkan kepada pembantu atau orang tua, apa lagi jaman sekarang malah kadang orang tua lah yang memanjakan anak mereka agar tak menyentuh dapur, alasan cuma sepele takut kenapa-kenapa.
Trus kalau kita sendiri lebih mudah bepoyah-poyah, semua kesenangan seakan terganggu kalau sudah bersuami serta untuk pria yang biasa suka dengan kebebasan tak mau di atur, suka gabung dengan teman-teman yang kadang tak ingat waktu pulang atau tak mau ribet dengan menikahi seorang wanita.
tak bisa melakukan urusan dapur, semua pekerjaan rumah diserahkan kepada pembantu atau orang tua, apa lagi jaman sekarang malah kadang orang tua lah yang memanjakan anak mereka agar tak menyentuh dapur, alasan cuma sepele takut kenapa-kenapa.
Trus kalau kita sendiri lebih mudah bepoyah-poyah, semua kesenangan seakan terganggu kalau sudah bersuami serta untuk pria yang biasa suka dengan kebebasan tak mau di atur, suka gabung dengan teman-teman yang kadang tak ingat waktu pulang atau tak mau ribet dengan menikahi seorang wanita.
Menikah adalah momok yang menakutkan, seakan sebagai penjara bagi mereka yang anti dengan suatu komitmen. Baik lah saya sejutu saja bagi mereka yang tak inginkan komitmen karena saya pernah di posisi itu, saat itu penuh dengan kebebasan seakan tak ada sebagai penghalang.
Bertahun-tahun saya terhanyut dalam kebebasan, segala keputusan bisa di putuskan sendiri, tanpa harus mendengarkan pendapat orang lain yang kadang bikin bimbang keputusan. Ya saya akui saya sukses sebagai seseorang yang bebas.
Bertahun-tahun saya terhanyut dalam kebebasan, segala keputusan bisa di putuskan sendiri, tanpa harus mendengarkan pendapat orang lain yang kadang bikin bimbang keputusan. Ya saya akui saya sukses sebagai seseorang yang bebas.
Tapi lambat laun semua keberhasilan, semua prestasi kita, seakan hanya kita pegang terus di taroh di lemari atau Cuma dipajang di dinding tanpa ada pujian yang berarti, mungkin keluarga kita memberikan pujian tapi itu hal yang biasa.
Saya merindukan seorang yang tulus memuji semua keberasilan atas segala yang kita raih, menjadi teman dalam kesenangan kita, di waktu sedih pun dia siap tuk menjadi malaikat penolong dalam waktu 24 jam tanpa kata lelah, yang bisa memberi hangatnya hidup ini. Aku sangat merindukan itu, seakan semua kesenangan yang tlah didapat hanya lah sesaat hilang dengan hitungan detik
Padahal kita sudah memiliki kekasih, yang kadang menanyakan mau kah kau menikah??? atau orang dekat kita selama ini yang siap menjadi menjadi pendamping kita. Namun kadang kita selalu menghindar dengan keajaiban itu atau malah berpura-pura tak peka dengan keadaan.
Boleh lah kita nikmati hidup sekarang tapi ingat umur, keluarga atau masyarakat, yang siap menerkam kita dengan pertanyaan kapan menikah? Kapan punya anak? boro-boro punya anak menikah saja belum atau disaat kita berjalan bertemu teman yang sudah menikah , mereka membawa momongan serta memiliki keluarga bahagia , sedangkan kita tak siap tu menjalani itu, apa kata dunia.
Boleh lah kita nikmati hidup sekarang tapi ingat umur, keluarga atau masyarakat, yang siap menerkam kita dengan pertanyaan kapan menikah? Kapan punya anak? boro-boro punya anak menikah saja belum atau disaat kita berjalan bertemu teman yang sudah menikah , mereka membawa momongan serta memiliki keluarga bahagia , sedangkan kita tak siap tu menjalani itu, apa kata dunia.
Kenapa takut menikah? Menikah adalah sunah rasul, menjauhkan kita dari maksiat, dari dosa, hilap, dan fitnah. Kenapa harus takut toh setiap hari ada aja menikah, jangan takut untuk melangkah ke pernikahan. Jangan memikirkan hal-hal yang buruk soal pernikahan karena itu akan membuat kita tuk menghindarinya, akhir nya akan mencari alasan untuk tidak menikah padahal calon sudah siap untuk menikah dengan anda.
ada beberapa kiat agar kita siap menikah :
1. Jauhkan pikiran negative tetang pernikahan seperti perceraian, kita lihat mereka yang bercerai apapun sebabnya kita bisa semaksimal mungkin menjauhi serta menjadikan pelajaran agar kita tak melakukan nya.
2. Hilangkan pikiran setelah menikah anda akan terkekang, itu salah besar liat orang-orang sukses sebagi besar mereka sudah menikah karena dalam pernikahan kita menemukan kedamaian dalam melakukan sesuatu.
3. Setelah menikah akan mendapatkan beban yang berat karena harus menanggung segala dalam keluarga, kita hidup kan selalu ada tanggung jawab. Berani tuk menjalani nya adalah hal yang mulia.
4. Belum mapan, mungkin kita sudah tau bahwa rezeki itu dari yang diatas, kalau kita berusaha pasti ada jalan.
tapi perlu diketahui tulisan diatas untuk kalian yang bimbang dalam membuat keputusan untuk menikah, so yang tentunya kita harus yakin dengan pasangan yang akan menemani kita sampai tua nanti bahkan sampai mehembuskan napas terakhir, jangan sampai pilihan kita kan menjadi momok menyeramkan dalam hidup kita serta bagi kalian yang lagi mencari calon pendamping, selamat berjuang………….
THE END
Tulisan ini ditulis saat jeng memantap kan hati untuk menjadi seorang istri tepat 20 hari sebelum ijab kabul cieeeeeeeeeeee xixixixiiii
By.
J e n g A t h u s
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar disini